Masih inget deh tahun 2011 kemaren waktu liat liputan di infotainment soal Samuel Zylwgyn yang kena bells palsy aka peradangan syaraf ketujuh. Saat itu di fikiran aku hanya terlintas loh kok bisa gitu ya? Serem bener? dan ya ampun takes times n money banget recoverynya.
Serasa mimpi buruk jadinya saat itu menimpa anakku sendiri di awal januari kemarin #antara percaya gak percaya gitu#. Bayangin aja h-1 Aghif baik2 aja,semua tampak normal tapi keesokan harinya di Selasa 3 Jan 2012 dia bangun tidur dengan muka kaku sebelah. Semua itu baru aku sadari saat sarapan pagi, aku bingung loh kenapa dia kalo ngomong mulutnya miring? Ngunyah pun begitu tapi saat aku tanya knp dia bilang tidak apa2. Awalnya aku kira hanya digigit serangga jadilah cuma kasih minyak tawon aja tapi kok sampai siang tetap begitu, akhirnya aku googling sampai aku menemukan artikel tentang bells palsy :( . Sore itu juga dia aku bawa ke rs terdekat dan divonis BP oleh dsa dan spRM + langsung fisio per hari itu juga.
Yang belum tau bells palsy berikut penjelasannya #hasil googling, maaf aku ga catet sumbernya saat itu jadi kalo ybs kebetulan baca maaf ya aku copas (mohon ijinnya), hopefully bisa bermanfaat untuk yang lain# :
Bell’s palsy adalah suatu kondisi dimana otot – otot wajah di satu sisi menjadi bengkak dan meradang yang mengakibatkan setengah wajah akan tampak terkulai dan tak bertenaga. Bell’s palsy dapat menyerang siapa saja, tapi jarang mempengaruhi orang – orang di bawah usia 15 tahun dan di atas 60 tahun.
Bagi kebanyakan orang, gejala Bell’s palsy membaik dalam beberapa minggu, dengan pemulihan lengkap dalam tiga sampai enam bulan. Sekitar 10 persen akan mengalami kekambuhan Bell’s palsy, kadang-kadang di sisi lain dari wajah. Sejumlah kecil orang terus memiliki tanda-tanda kelumpuhan wajah selama hidupnya.
Penyebab bell’s palsy
Penyebab paling umum dari Bell’s palsy tampaknya adalah virus herpes simplex, yang juga menyebabkan luka dingin pada herpes genital. virus lain yang telah dikaitkan dengan Bell’s palsy termasuk:
Virus yang menyebabkan cacar air dan herpes zoster (herpes zoster)
Virus yang menyebabkan mononucleosis (Epstein-Barr)
Virus lain dalam keluarga yang sama (sitomegalovirus)
Pada Bell’s palsy, saraf yang mengendalikan otot-otot wajah, yang melewati sebuah saluran yang sempit dalam perjalanan ke wajah menjadi meradang dan bengkak – biasanya akibat dari infeksi virus. Selain otot-otot wajah, saraf yang mempengaruhi air mata, air liur, rasa dan tulang kecil di telinga tengah terpengaruh.
Faktor resiko bell’s palsy
Bell’s palsy lebih sering terjadi pada orang yang:
Hamil, terutama selama trimester ketiga, atau yang pada minggu pertama setelah melahirkan
Diabetes
Memiliki infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu atau pilek
Juga, beberapa orang yang mengalami serangan berulang dari Bell’s palsy, yang langka adalah memiliki riwayat keluarga serangan berulang. Dalam kasus-kasus lain, mungkin ada kecenderungan genetik untuk Bell’s palsy.
Gejala dan tanda bell’s palsy
Tanda dan gejala Bell’s palsy datang secara tiba-tiba, dan mungkin meliputi :
Kelemahan ringan hingga kelumpuhan total pada satu sisi wajah yang terjadi dalam beberapa jam hingga hari sehingga sulit untuk tersenyum atau menutup mata pada sisi yang terkena
Wajah terkulai dan kesulitan membuat ekspresi wajah
Sakit di sekitar rahang atau di belakang telinga pada sisi yang terkena
Peningkatan sensitivitas untuk suara pada sisi yang terkena
Sakit kepala
Penurunan kemampuan untuk mencicipi
Perubahan jumlah air mata dan air liur yang di hasilkan
Dalam kasus yang jarang terjadi, Bell’s palsy dapat mempengaruhi saraf di kedua sisi wajah.
Diagnosa bell’s palsy
Tidak ada tes laboratorium khusus yang dapat mengkonfirmasi diagnosis Bell’s palsy. Dokter Anda mungkin dapat membuat diagnosis awal Bell’s palsy dengan melihat wajah penderita dan meminta penderita untuk memindahkan otot-otot wajah dengan menutup mata, mengangkat alis, menunjukkan gigi dan merengut, atau gerakan lain.
Pengobatan bell’s palsy
Kebanyakan penderita Bell’s palsy sembuh dengan atau tanpa pengobatan. Tapi umumnya dokter menyarankan pengobatan atau terapi fisik untuk membantu mempercepat pemulihan bell’s palsy
Obat – obatan bell’s palsy
Hasil penelitian menunujukkan efektifitas kombinasi dua jenis obat yang biasa digunakan untuk mengobati bell’s palsy yaitu : kortikosteroid dan antivirus.
Kortikosteroid, seperti prednison, adalah agen anti-peradangan yang kuat. Obat ini dapat mengurangi pembengkakan pada saraf wajah dan akan lebih cocok karena lebih nyaman.
Obat antivirus, seperti acyclovir atau valacyclovir, dapat menghentikan perkembangan infeksi jika virus diketahui sebagai penyebabnya.
Beberapa studi klinis menunjukkan manfaat dari perawatan dini dengan kortikosteroid, anti-virus atau kombinasi dari kedua jenis obat. Bukti efektivitas kortikosteroid tampaknya lebih kuat daripada obat antivirus, dan mereka cenderung paling efektif jika diberikan dalam waktu tiga hari sejak munculnya gejala.
Terapi Fisik
Otot yang lumpuh dapat menyusut sehingga dapat menyebabkan kontraktur permanen. Seorang terapis fisik dapat mengajarkan penderita bagaimana pijatan dan latihan otot-otot wajah untuk membantu mencegah hal ini terjadi
Untuk kasus Aghif, aku curiga penyebabnya dari virus. 2 minggu sebelumnya dia panas tinggi karena radang tenggorokan akibat batuk dan 2 minggu setelah kena BP,Aghif sempat mengalami pembengkakan KGB yg merupakan indikasi adanya perlawanan dari tubuhnya terhadap virus.
Honestly, aku sempat down karena ini sesuatu yang teramat tiba2 dan diluar bayanganku. Terlebih lagi progressnya sangatlah lama :( tapi akhirnya aku sadar, aku harus kuat biar anakku juga kuat. 1 bulan pertama aku fisio Aghif setiap hari tapi gak ada perubahan apapun. Aku sampai tanya ke 3 dsa, 2 spRM dan 1 dsa neurologi + melakukan test CMG karena aku membutuhkan 2nd, 3rd .... opinion selain tetap rutin fisioterapi.
Alhamdulillah perlahan2 ada progress membaik, saat ini kondisi Aghif sudah 70 persen pulih,mudah2an bisa pulih 100 persen ASAP, aminnnn
Untuk yg kena BP juga #ternyata banyak loh# atau yang teman/saudara/anak/ortunya kena, base on pengalamanku intinya kita harus sabar, jangan putus asa dan selalu positive thinking. BP ini menyangkut ke syaraf dan recovery masing2 orang itu tidak sama, jadi janganlah cepat nyerah kalo belum ada progress, dijalanin aja dan sabar, percayalah kalo Allah gak akan kasih cobaan diluar kemampuan umatnya.
Serasa mimpi buruk jadinya saat itu menimpa anakku sendiri di awal januari kemarin #antara percaya gak percaya gitu#. Bayangin aja h-1 Aghif baik2 aja,semua tampak normal tapi keesokan harinya di Selasa 3 Jan 2012 dia bangun tidur dengan muka kaku sebelah. Semua itu baru aku sadari saat sarapan pagi, aku bingung loh kenapa dia kalo ngomong mulutnya miring? Ngunyah pun begitu tapi saat aku tanya knp dia bilang tidak apa2. Awalnya aku kira hanya digigit serangga jadilah cuma kasih minyak tawon aja tapi kok sampai siang tetap begitu, akhirnya aku googling sampai aku menemukan artikel tentang bells palsy :( . Sore itu juga dia aku bawa ke rs terdekat dan divonis BP oleh dsa dan spRM + langsung fisio per hari itu juga.
Yang belum tau bells palsy berikut penjelasannya #hasil googling, maaf aku ga catet sumbernya saat itu jadi kalo ybs kebetulan baca maaf ya aku copas (mohon ijinnya), hopefully bisa bermanfaat untuk yang lain# :
_______________
Pengertian penyakit Bell's palsyBell’s palsy adalah suatu kondisi dimana otot – otot wajah di satu sisi menjadi bengkak dan meradang yang mengakibatkan setengah wajah akan tampak terkulai dan tak bertenaga. Bell’s palsy dapat menyerang siapa saja, tapi jarang mempengaruhi orang – orang di bawah usia 15 tahun dan di atas 60 tahun.
Bagi kebanyakan orang, gejala Bell’s palsy membaik dalam beberapa minggu, dengan pemulihan lengkap dalam tiga sampai enam bulan. Sekitar 10 persen akan mengalami kekambuhan Bell’s palsy, kadang-kadang di sisi lain dari wajah. Sejumlah kecil orang terus memiliki tanda-tanda kelumpuhan wajah selama hidupnya.
Penyebab bell’s palsy
Penyebab paling umum dari Bell’s palsy tampaknya adalah virus herpes simplex, yang juga menyebabkan luka dingin pada herpes genital. virus lain yang telah dikaitkan dengan Bell’s palsy termasuk:
Virus yang menyebabkan cacar air dan herpes zoster (herpes zoster)
Virus yang menyebabkan mononucleosis (Epstein-Barr)
Virus lain dalam keluarga yang sama (sitomegalovirus)
Pada Bell’s palsy, saraf yang mengendalikan otot-otot wajah, yang melewati sebuah saluran yang sempit dalam perjalanan ke wajah menjadi meradang dan bengkak – biasanya akibat dari infeksi virus. Selain otot-otot wajah, saraf yang mempengaruhi air mata, air liur, rasa dan tulang kecil di telinga tengah terpengaruh.
Faktor resiko bell’s palsy
Bell’s palsy lebih sering terjadi pada orang yang:
Hamil, terutama selama trimester ketiga, atau yang pada minggu pertama setelah melahirkan
Diabetes
Memiliki infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu atau pilek
Juga, beberapa orang yang mengalami serangan berulang dari Bell’s palsy, yang langka adalah memiliki riwayat keluarga serangan berulang. Dalam kasus-kasus lain, mungkin ada kecenderungan genetik untuk Bell’s palsy.
Gejala dan tanda bell’s palsy
Tanda dan gejala Bell’s palsy datang secara tiba-tiba, dan mungkin meliputi :
Kelemahan ringan hingga kelumpuhan total pada satu sisi wajah yang terjadi dalam beberapa jam hingga hari sehingga sulit untuk tersenyum atau menutup mata pada sisi yang terkena
Wajah terkulai dan kesulitan membuat ekspresi wajah
Sakit di sekitar rahang atau di belakang telinga pada sisi yang terkena
Peningkatan sensitivitas untuk suara pada sisi yang terkena
Sakit kepala
Penurunan kemampuan untuk mencicipi
Perubahan jumlah air mata dan air liur yang di hasilkan
Dalam kasus yang jarang terjadi, Bell’s palsy dapat mempengaruhi saraf di kedua sisi wajah.
Diagnosa bell’s palsy
Tidak ada tes laboratorium khusus yang dapat mengkonfirmasi diagnosis Bell’s palsy. Dokter Anda mungkin dapat membuat diagnosis awal Bell’s palsy dengan melihat wajah penderita dan meminta penderita untuk memindahkan otot-otot wajah dengan menutup mata, mengangkat alis, menunjukkan gigi dan merengut, atau gerakan lain.
Pengobatan bell’s palsy
Kebanyakan penderita Bell’s palsy sembuh dengan atau tanpa pengobatan. Tapi umumnya dokter menyarankan pengobatan atau terapi fisik untuk membantu mempercepat pemulihan bell’s palsy
Obat – obatan bell’s palsy
Hasil penelitian menunujukkan efektifitas kombinasi dua jenis obat yang biasa digunakan untuk mengobati bell’s palsy yaitu : kortikosteroid dan antivirus.
Kortikosteroid, seperti prednison, adalah agen anti-peradangan yang kuat. Obat ini dapat mengurangi pembengkakan pada saraf wajah dan akan lebih cocok karena lebih nyaman.
Obat antivirus, seperti acyclovir atau valacyclovir, dapat menghentikan perkembangan infeksi jika virus diketahui sebagai penyebabnya.
Beberapa studi klinis menunjukkan manfaat dari perawatan dini dengan kortikosteroid, anti-virus atau kombinasi dari kedua jenis obat. Bukti efektivitas kortikosteroid tampaknya lebih kuat daripada obat antivirus, dan mereka cenderung paling efektif jika diberikan dalam waktu tiga hari sejak munculnya gejala.
Terapi Fisik
Otot yang lumpuh dapat menyusut sehingga dapat menyebabkan kontraktur permanen. Seorang terapis fisik dapat mengajarkan penderita bagaimana pijatan dan latihan otot-otot wajah untuk membantu mencegah hal ini terjadi
_______________
Untuk kasus Aghif, aku curiga penyebabnya dari virus. 2 minggu sebelumnya dia panas tinggi karena radang tenggorokan akibat batuk dan 2 minggu setelah kena BP,Aghif sempat mengalami pembengkakan KGB yg merupakan indikasi adanya perlawanan dari tubuhnya terhadap virus.
Honestly, aku sempat down karena ini sesuatu yang teramat tiba2 dan diluar bayanganku. Terlebih lagi progressnya sangatlah lama :( tapi akhirnya aku sadar, aku harus kuat biar anakku juga kuat. 1 bulan pertama aku fisio Aghif setiap hari tapi gak ada perubahan apapun. Aku sampai tanya ke 3 dsa, 2 spRM dan 1 dsa neurologi + melakukan test CMG karena aku membutuhkan 2nd, 3rd .... opinion selain tetap rutin fisioterapi.
Alhamdulillah perlahan2 ada progress membaik, saat ini kondisi Aghif sudah 70 persen pulih,mudah2an bisa pulih 100 persen ASAP, aminnnn
Untuk yg kena BP juga #ternyata banyak loh# atau yang teman/saudara/anak/ortunya kena, base on pengalamanku intinya kita harus sabar, jangan putus asa dan selalu positive thinking. BP ini menyangkut ke syaraf dan recovery masing2 orang itu tidak sama, jadi janganlah cepat nyerah kalo belum ada progress, dijalanin aja dan sabar, percayalah kalo Allah gak akan kasih cobaan diluar kemampuan umatnya.
bagi penderita yg ingin di terapi alternatif, dapat menghub
BalasHapuswww.habibhummaya.com
.kepada penulis saya mengucapkan trimakasi